Dalam pembuatan pakan ikan, bahan yang digunakan dibagi menjadi 2 bagian
menurut kandungan protein yang dikandungnya yakni bahan suplemen dan
bahan basal.
Bahan suplemen yaitu yaitu bahan untuk pembuatan pakan yang memiliki kandungan protein lebih dari 20%. Sedangkan bahan basal yaitu yaitu bahan baku untuk membuat pakan dengan kandungan protein kurang dari 20%.
Contoh bahan baku suplemen
Contoh bahan baku basal
Bahan tambahan
- Vitamin
- Mineral
- Minyak Ikan
TEKNIK PEMBUATAN PAKAN IKAN
Secara umum pembuatan pakan ikan dibagi menjadi 8 tahap yakni :
- Menyusun formulasi bahan yang akan digunakan
- Penggilingan bahan baku
- Pengayakan bahan baku
- Penimbangan bahan baku
- Pemcampuran bahan baku
- Pencetakan
- Penjemuran
- Pengepakan
1. Menyusun Formulasi Bahan
Contoh penggunaan metode kotak dari dua jenis bahan baku :
Tersedian bahan baku dedak halus dengan kandungan protein 9,6% dan
tepung ikan dengan kandungan protein 60%. Dari kedua jenis bahan baku
tersebut ingin dibuat pelet sebanyak 20 kg dengan kandungan protein 30%.
Perhitungan prosentase bahan
Jadi kebutuhan baku untuk masing - masing bahan adalah sebagai berikut :
1. Dedak halus = 59,5% x 20 kg = 11,9 kg
2. Tepung ikan = 40,5% x 20 kg = 8,1 kg
Contoh penggunaan metode kotak dari lebih dari 2 jenis bahan baku :
Tersedian bahan berupa dedak halus protein 9,6%, bungkil kelapa protein
13,45%, tepung ikan protein 60%, dan tepung kedelai protein 44%.Dari
bahan tersebut akan dibuat pakan buatan/pelet sebanyak 30 kg dengan
kandungan protein 30%.
Perhitungan prosentase bahan :
Prosentase masing - masing bahan :
Jadi kebutuhan masing masing bahan adalah sebagai berikut :
2. Penggilingan Bahan Baku
Bahan pakan yang sudah kering digiling sampai menjadi partikel yang
ukurannya halus dan seragam. Hal ini bertujuan supaya pakan ikan yang
dihasilkan padat, kompak dan tidak mudah hancur.
![]() |
Penggilingan bahan baku |
3. Pengayakan Bahan Baku
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan bahan baku yang halus, agar
pada saat penggilingan pelet menjadi kompak dan tidak mudah pecah.
![]() |
Pengayakan bahan baku |
4. Penimbangan Bahan Baku
Apabila sudah dilakukan penghitungan maka akan didapat berat masing –
masing dari setiap bahan yang akan digunakan. Langkah selanjutnya yakni
melakukan penimbangan bahan sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya.
Timbangan yang digunakan ada dua yaitu timbangan digital dan timbangan
biasa.
![]() |
Penimbangan bahan baku |
5. Pencampuran Bahan Baku
Pencampuran bahan baku menggunakan mixer besar agar hasilnya merata.
Dalam pencampuran jangan lupa menambahkan perekat bisa berupa tepung
tapioka yang sudah dimasak dengan air sehingga menjadi bentuk seperti
lem. Untuk 1 kg bahan membutuhkan 50 gram tepung tapioka. Selain perekat
tambahkan juga bahan pelengkap seperti vitamin dan mineral sebanyak 2
gram untuk 1 kg bahan.
![]() |
Pencampuran bahan |
6. Pencetakan Bahan Baku
Bahan yang sudah tercampur merata dimasukkan kedalam mesin pencetak dan
dicetak sampai habis. Pellet yang sudah dicetak ditampung pada tempat
penjemur/tampah.
![]() |
Pencetakan bahan baku |
7. Penjemuran/Pengeringan
Sebelum dijemur dibawah matahari, pellet yang selesai dicetak
dimatangkan terlebih dahulu. Pematangan dilakukan dengan cara memasukkan
pellet kedalam mesin pengering dan dimasak selama ±30 detik. Hal ini
bertujuan mematangkan pellet sehingga pellet menjadi tidak mudah hancur.
Pellet yang sudah dimasak selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari
selama 2 – 3 hari.
![]() |
Penjemuran |
8. Pengepakan
Pelet yang sudah kering tidak langsung dipak, karena pellet masih panas
dikhawatirkan apabila langsung dipak akan menimbulkan uap air didalam
karung sehingga pellet menjadi basah dan dengan mudah akan menimbulkan
jamur. Setelah dijemur pellet didiamkan terlebih dahulu sampai dingin
±30 – 60 menit kemudian dipak menggunakan karung yang didalamnya sudah
diberi lapisan plastic. Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup
dengan cara menjahit karung serapat mungkin.
![]() |
Pengepakan pakan |
9. Penyimpanan
Pelet yang sudah dipak harus disimpan dengan baik. Pellet yang sudah
dikarungi kemudian disimpan kedalam ruangan yang tidak terkena sinar
matahari langsung. Lantai ruangan diberi kayu/falet agar tidak
bersentuhan langsung dengan lantai.
![]() |
Peyimpanan pakan digudang |
Demikian proses pembuatan pakan buatan untuk ikan.
Sumber https://www.lalaukan.com/2014/08/membuat-pakan-ikan-buatan-teknik.html
Komentar
Posting Komentar