Penanganan Hama dan Penyakit Pada Ikan Bawal

Penanganan Hama dan Penyakit Pada Ikan Bawal

Dalam budidaya ikan, adanya serangan hama dan penyakit merupakan salah satu kendala yang sering dihadapi. Kendala inilah yang paling ditakuti petani karena harapan untuk memperoleh keuntungan bisa pudar. Walaupun sama-sama merugikan, tetapi kerugian yang diakibatkan oleh serangan penyakit lebih besar dibanding kerugian karena hama.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN SECARA UMUM
Meski tidak begitu besar kerugian akibat hama, tetapi adanya hama tetap harus dicegah. Ada beberapa cara untuk mencegah hadirnya hama, di antaranya yaitu :
  1. Kolam dikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak,
  2. Dilakukan pengapuran saat persiapan kolam,
  3. Pada pintu pemasukan air dipasang saringan.

Adapun cara mencegah serangan penyakit dapat dengan beberapa cara, di antaranya yaitu
  1. Mengeringkan kolam untuk memotong siklus hidup penyakit,
  2. Melakukan pengapuran saat persiapan kolam agar penyebab penyakit bisa mati,
  3. Menjaga kondisi ikan agar tetap sehat dan tidak stress,
  4. Menjaga kondisi lingkungan hidup agar sesuai kebutuhan ikan
  5. Mengurangi kepadatan ikan untuk mencegah kontak langsung antar-ikan, menghindari terjadinya penurunan kadar oksigen dalam air, serta mengikatnya kadar NH3,
  6. Memberi pakan tambahan yang cukup, tetapi tidak berlebihan
  7. Mencegah terjadinya luka pada tubuh ikan dengan penanganan yang baik,
  8. Mencegah  masuknya binatang pembawa penyakit,  seperti burung, siput, dan lain-lain.

Walaupun usaha pencegahan sudah dilakukan, tetapi terkadang ikan yang dipelihara masih bisa terserang hama maupun penyakit Bila hal itu terjadi, jalan terakhirnya adalah dengan melakukan  pengobatan. Ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan di antaranya pengobatan melalui air kolam, perendaman, makanan dan langsung pada ikan.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN SECARA KHUSUS
HAMA
Kehadiran hama dapat berasal dari luar maupun dari dalam dalam kolam. Secara umum beberapa jenis hama biasa menyerang ikan bawal tersebut yaitu notonecta, ucrit, belut, dan ular.
a.  Notonecta
Notonecta bentuk binatang ini menyerupai beras dan mempunyai bintik putih. Notonecta memiliki lima pasang kaki. Tiga pasang kaki di bagian belakang digunakan untuk berenang, sedangkan dua pasang di bagian depan digunakan sebagai alat penyengat. Hama ini biasanya menyerang benih, terutama yang berukuran kecil. Serangannya dapat mematikan karena mangsanya dijepit.  Sampai saat ini pencegahan notonecta masih sulit dilakukan. Cara terbaik yang dilakukan yaitu dengan mengurangi jumlahnya. Caranya dengan mengurangi kandungan bahan organik di kolam dan membuang tanaman air yang ada. Jika populasi hama ini sangat banyak maka dilakukan pemberantasan dengan cara menyiram minyak tanah sebanyak 5 1/1000 m2 air kolam.
Notonecta
b.  Ucrit
Larva cybister sering menyerang ikan air tawart. Ucrit  memiliki badan seperti ulat, badannya kaku,  tetapi dapat bergerak dengan cepat. Tubuhnya berwarna agak kehijauan. Ciri khas binatang ini adalah di bagian kepala memiliki taring sebagai alat penjepit mangsa dan di bagian ekornya memiliki alat penyengat. Serangan binatang ini lebih berbahaya dibanding notonecta karena dalam sehari dapat menyerang beberapa ikan. Cara penyerangannya dengan menjepit perut benih sampai robek. kemudian benih dimangsanya.  Keberadaan ucrit dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti mengurangi kandungan bahan organik di kolam dan melakukan persiapan kolam yang baik. Adapun pemberantasannya dapat dilakuan dengan menggunakan obat Decis dengan dosis 2 mg/1.
Ucrit
c.  Ular sawah
Ular sawah merupakan sejenis ular yang biasa hidup di sawah. Selain di sawah. binatang ini sering juga ditemukan di saluran-saluran air. Ular sawah aktif pada malam hari, termasuk mencari makan, sedangkan pada siang hari bersembunyi di lubang-lubang. Makanan kesukaannya adalah binatang yang ukurannya lebih kecil dari mulutnya. seperti anak katak. ikan. dan binatang lainnya. Pencegahan ular sawah dapat dilakukan dengan memagar pematang dengan pagar bambu yang rapat. Sedangkan pemberantasan ular dilakukan dengan membunuh ular yang masuk ke kolam pemeliharan.
Ular sawah
PENYAKIT
Penyakit adalah organisme yang hidup dan berkembang dalam tubuh ikan sehingga organ tubuhnya terganggu. Dengan terganggunya salah satu bagian tubuh maka terganggu pula anggota tubuh lainya. Timbulnya penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu lingkungan,  kondisi ikan,  dan adanya bakteri patogen. Ketiga faktor tersebut saling berhubungan. Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang ikan bawal yaitu jamur, bintik putih, dan trichodiniasis.

a.  Jamur
Penyakit jamur pada ikan bawal disebabkan oleh jamur Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Selain menyerang bawal, Saprolegnia juga menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, termasuk telurnya. Saprolegnia memiliki bentuk tubuh seperti benang halus, berwarna putih atau kadang berwarna cokelat. Pada serangan yang parah, benang tersebut tampak lebih panjang, banyak, dan padat. Timbulnya penyakit jamur dapat disebabkan oleh penanganan ikan yang kurang baik. Di samping itu, kurangnya pakan, suhu air dan kandungan oksigen yang rendah, kualitas telur yang kurang baik, serta kepadatan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit ini.  Penyakit jamur dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya dengan menjaga kualitas air agar tetap baik, menangani ikan atau telur dengan baik, memberi pakan tambahan yang cukup, dan tidak menebarkan telur yang terlalu padat. Apabila telah terjadi serangan, pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan atau telur dalam malachitgreen 1 mg/1 selama 1 jam atau larutan Nad 5 g/1 selama 15 menit.
Ikan yang terken jamur Saprolegnia

b.  Penyakit bintik putih
Penyakit bintik putih (white spot) pada ikan bawal dan ikan air tawar lainnya biasanya disebabkan oleh parasit Ichthyopthirius mulcifilus.  Parasit  ini  termasuk  protozoa yang  memiliki  bulu  getar. Penyakit ini bisa menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama benihnya. Ikan yang terserang penyakit ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada permukaan tubuh sehingga bagian tersebut akan berwarna pucat. Tanda lainya yaitu ikan sering menggosok-gosokan tubuhnya pada dasar dan dinding kolam, serta sering terlihat megap-megap dan selalu berkumpul di sekitar air masuk.
Ikan bawal yang terkena penyakit whitespot

Usaha pencegahan terhadap penyakit bintik putih yaitu dengan cara menjaga kualitas air tetap baik, mempertahankan suhu air 28° C, dan menggunakan alat yang bersih. Adapun pengobatan yang dilakukan bila ikan telah terserang yaitu dengan merendam ikan dalam larutan formalin 25 ml/m2 yang dicampur dengan malachitgreen oxalate 0,15 g/m2 air selama 24 jam. Cara lain yang lebih praktis dan murah adalah dengan menyurutkan air kolam sampai 10 cm agar suhu air naik di atas 28° C. Keadaan ini dibiarkan selama 2 - 4 hari.

c.  Trichodiniasis
Penyakit trichodiniasis disebabkan oleh parasit yang disebut Trichodina sp. Trichodina termasuk parasit. Cara menyerangnya dengan menempelkan tubuhnya pada organ tubuh yang menjadi sasarannya. Ikan yang terserang ditandai dengan adanya luka atau kerusakan pada organ yang diserang dan ditandai dengan infeksi sekunder. Tanda klinisnya tidak tampak karena ukuran tubuhnya sangat kecil sehingga cara mendiagnosisnya hanya dengan mikroskop.
Ikan yang terkena Trichodiniasis
Usaha pencegahan terhadap penyakit ini dengan memberi pakan tambahan yang cukup dan bergizi tinggi, filterisasi, dan menaikan suhu air (dengan menyurutkan air kolam sampai 10 - 15 cm). Adapun pemberantasan yang dapat dilakukan dengan merendam ikan yang terserang dalam larutan NaCI 500 - 1000 mg/1 selama 24 jam atau dalam larutan formalin 25 mg/1 selama 24 jam.

Sumber : Aripudin, M.Tr.Pi. Pengendalian hama dan penyakit ikan bawal.

Komentar