Pemnafaatan Pekarangan Rumah untuk usaha budidaya perikanan

PEMANFAATAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA IKAN


Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Lahan Pekarangan adalah merupakan  sebidang tanah yang berada di sekitar rumah kita dan sangat mudah digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro khususnya melalui perbaikan menu keluarga. lahan Pekarangan sering juga disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotik hidup terutama bagi kita yang ingin mengusahakannya.
untuk itu bagi kita yang memiliki lahan pekarangan sebaiknya dapat dimanfaatkan yang dikelola melalui teknis pendekatan dengan memanfaatkannya secara baik ataupun terpadu yaitu dengan memanfaatkannya melalui berbagai jenis tanaman, ternak dan juga kolam ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.
Lahan pekarangan perlu kita manfaatkan karena memiliki fungsi multiguna.
Adapun Fungsinya bagi pekarangan adalah untuk keperluan :
(1)    Bahan makanan sebagai tambahan hasil bagi keluarga;
(2)    Bisa ditanami berbagai jenis tanaman sayur dan buah-buahan;
(3)    Bisa digunakan untuk ternak unggas seperti ayam, itik dll
(4)    Bisa digunakan untuk pemeliharaan ataupun budidaya ikan;
(5)    Rempah, bumbu-bumbu dan wangi-wangian;
(6)    Bahan kerajinan tangan;
(7)    Menambah nilai seni dan keindahan;
(8)    Menentramkan hati dan suasana;
(9)    Peningkatan pendapatan bagi keluarga;

Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai Usaha tambahan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga.

Bagi anda yang memiliki lahan pekarangan yang berada di sekitar halaman rumah selain untuk tanaman bisa juga dimanfaatkan untuk budidaya lele. Untuk melakukan usaha Budidaya lele dihalaman rumah atau pada lahan pekarangan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kondisi luas lahan pekarangan masing-masing. Lahan dapat dipilihkan di tempat-tempat yang tidak terpakai yang ada di sekitar rumah, pojokan halaman, bekas gudang kosong, atau tempat lain di bagian rumah yang tidak terpakai. Untuk pembuatan kolam dapat dibuat dari bahan yang tidak permanen, seperti hamparan terpal penampung air seperti kolam. Lahan pekarangan bisa digunakan untuk Budidaya lele. Budidaya ikan lele ini cocok pada lahan pekarangan walaupun pada kondisi yang sangat terbatas seperti umumnya pekarangan rumah baik di daerah pemukiman maupun di perkotaan.

Untuk meningkatkan hasil ketika memelihara lele, dapat digunakan alat bantu aerator yaitu sebagai mesin pembuat gelembung guna meningkatkan kadar oksigen air. Pengalaman dari penggunaan aerator ini ternyata meningkatkan gairah makan pada lele yang berumur kurang dari satu bulan, sehingga benih lele cepat menjadi besar dan waktu panenan pun bisa lebih cepat. Penggunaan aerator ini belum pernah diterapkan dalam budidaya lele pada umumnya, dan biasanya alat ini dipakai untuk aquarium ikan hias.

Penggunaan aerator pada tempat pembenihan bisa mendapatkan bibit lele umur satu bulan yang sudah siap disortir atau dipindah ke kolam pembesaran. Di kolam pembesaran bibit lele yang umurnya antara 1 sampai 1,5 bulan tidak memerlukan lagi aerator, karena bibit sudah cukup kuat bertahan hidup. Kebersihan air di tempat pembesaran perlu tetap dijaga agar selera makannya tetap tinggi.
Budidaya lele di halaman rumah dengan menggunakan kolam terpal, selain harganya murah juga mudah dibuat. Ukuran kolam yang digunakan untuk perkawinan dan pembesaran lele relatif sama, disesuaikan dengan bentuk lahan yang tersedia. Ukurannya bisa 2 x 3 meter, 2,5 x 4 meter, 1 x 2 meter, atau 2 x 2 meter. Bila ada beberapa alternatif ukuran, untuk indukan sebaiknya berukuran minimal 2 x 3 meter. Jika yang didapat hanya kolam berukuran 1 x 2 meter, maka ketinggian air diperdalam antara 30 sampai 50 cm. Ketinggian air kolam untuk pembenihan disarankan 10 – 15 cm. Untuk menghemat air, bila
komponen produksi ini merupakan bahan yang harus dibeli, maka penggunaan air dapat dilakukan seminimal mungkin terutama saat pengurasan dan pembersihan kolam.

Dalam usaha pembesaran lele, benih bisa diperoleh dari hasil pemijahan sendiri atau dari peternak lain yang memang khusus menjual benih. Usahakan ukuran benih sama besar, sehingga saat panen bisa menghasilkan ikan lele berukuran lebih seragam dengan bobot antara 100 sampai 200 gram/ekor atau 7 sampai 10 ekor/kg. Umumnya usaha pembesaran lele cenderung lebih menguntungkan sekalipun resiko gagal panen tetap ada. Dalam usaha ini Kegagalan dapat diakibatkan karena kesalahan pada kita sendiri dalam penanganan yang tidak serius, atau kegagalan bisa saja terjadi karena kemalasan dalam memberikan pakan, gangguan sumber air, bisa juga karena mendapat bibit yang tidak berkualitas,   yang kesemuanya harus terus dieksplorasi sehingga penguasaan cara budidaya dapat difahami dengan baik dan benar. Untuk itu jika masih ragu dalam melakukan kegiatan budidaya silahkan kunjungi dan pelajari agar dalam usaha budidaya perikanan ini dapat berhasil dengan baik dan sukses.
Pemeliharaan lele konsumsi bisa dipanen dalam waktu 2 bulan sejak tebar, bila dimulai dari bibit yang berukuran 8-10 cm. Keberhasilan budidaya sangat tergantung kepada pemeliharaan dan perawatannya. Kalau saja hal pemeliharaan benar-benar diperhatikan, maka  panenan akan diraih sesuai dengan yang diinginkan. Bila demikian maka pencapaian tujuan dalam meningkatkan potensi lahan pekarangan agar mempunyai nilai tambah secara ekonomi dapat tercapai

Komentar